Sabtu, 05 September 2015

Beberapa Macam Media Tanam Pada Hidroponik

Pada dasarnya bertanam hidroponik adalah cara menanam tanaman tanpa menggunakan tanah melainkan hanya menggunakan air, tetapi untuk melakukan itu tidak bisa hanya menggunakan air saja tetapi dibutuh kan yang namanya media tanam sebagai alat bantu untuk tanaman agar tidak mudah roboh jika sudah dewasa.

berikut beberapa media tanam yang dapat digunakan untuk bertanam hidroponik ;

1. ARANG SEKAM

arang sekam


Arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang. Sekam yang digunakan bisa diperoleh ditempat penggilingan padi. Selain digunakan untuk arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan ternak. Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.

2. ROCKWOOL

rockwool


Merupakan bahan non-organik yang terbuat dari campuran batuan basalt dan pasir yang berbentuk serat. Awal mulanya, bahan ini digunakan sebagai pelengkap konstruksi pabrik, industri, kantor dan sebagainya. Pertama kali Rockwool diciptakan pada abad 1800-an dan dikenal dengan nama isolasi mineral wool bahkan isolasi batu wool.

3. COCOPEAT

cocopeat


Cocopeat blok (serbuk sabut kelapa) yang merupakan serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dicetak berbentuk kubus memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Pengolahannya cukup sederhana, namun dapat mengangkat harga cocopeat. Cocopeat blok sering dimanfaatkan oleh perusahaan pembuat karbon batrai atau juga sebagai media tanam. Penggunaan cocopeat selama ini di dalam negeri banyak digunakan sebagai media tanam pengganti tanah, atau sebagai campuran pembuatan pupuk organik.

4. KERIKIL/PASIR

kerikil


Kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara hidroponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Namun, kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.

5. PECAHAN GENTENG ATAU BATU BATA

pecahan genteng


Pecahan batu bata juga dapat dijadikan alternatif sebagai media tanam. Seperti halnya bahan anorganik lainnya, media jenis ini juga berfungsi untuk melekatkan akar. Sebaiknya, ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat kecil, seperti kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 em. Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap air maupun unsur hara akan semakin balk. Selain itu, ukuran yang semakin keeil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung lebih baik.

6. HIDROGEL

hidrogel


Gel atau hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien karena tidak perlu repot-repot untuk mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Selain itu, media tanam ini juga memiliki keanekaragaman warna sehingga pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh karenanya, hal tersebut akan menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakkan di ruang tamu atau ruang kerja.

7. PERLITE DAN VERMICULITE

PERLITE DAN VERMICULITE


Vermikulit adalah media anorganik steril yang dihasilkan dari pemananasan kepingan-kepingan mika serta mengandung potasium dan H’,lum. Berdasarkan sifatnya, vermikulit merupakan media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas tukar kation yang tinggi, terutama dalam keadaan padat dan pada saat basah. Vermikulit dapat menurunkan berat jenis, dan meningkatkan daya serap air jika digunakan sebagai campuran media tanaman. Jika digunakan sebagai campuran media tanam, vermikulit dapat menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya absorpsi air sehingga bisa dengan mudah diserap oleh akar tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar